Rabu (12/03/14) Muslim’ Show to Yogyakarta
sukses digelar Mizan Publishing House yang bekerjasama dengan Program
Pendidikan Ilmu Perpustakaan Universitas Negeri Islam Sunan Kalijaga dan
Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga. Persiapan panitia yang begitu matang patut
diacungi jempol, acara ini berlangsung meriah, dengan peserta hingga memenuhi
ruangan teatrikal Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga. Untuk mengantisipasi hal ini
panitia juga menyediakan sebuah LCD yang diletakkan diluar ruangan bagi para
peserta seminar yang tidak dapat memasuki ruangan karena keterbatasan kuota.
Yogyakarta merupakan kota kedua dalam
rangkaian perjalanan muslim show goes to Indonesia, setelah sebelumnya 3
komikus asal Prancis yakni Noredine Allam, Greg Blondin, dan Karim Allam ini
singgah di Jakarta. Muslim’ Show goes to Indonesia yang diselenggarakan selama
10 hari mulai tanggal 06 – 16 maret 2014 merupakan rangkaian acara dari
Festival Remaja Anak Mizan 2014. Diawali dengan launching dua jilid komik “The
Muslim’ Show” pada tanggal 09 Maret 2014 di ajang Islamic Book Fair di Jakarta.
Menghadirkan tiga komikus “The Muslim’ Show” dari Perancis yakni Noredine
Allam, Greg Blondin, dan Karim Allam. Acara dilanjutkan dengan Public Lecture
di tiga kota yakni Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung.
Acara Muslim’s Show yang dimulai pukul 08.30
ini, dibuka dengan penampilan Papirus band dan perform yang apik dari Unit
Kegiatan Mahasiswa Al-Jamiah sebelum memasuki acara inti. Dengan mengusung
konsep yang lebih memperkenalkan Yogyakarta kepada ketiga narasumber yang
notabene berasal dari Prancis, tampak begitu terasa dengan iringan lagu yang
mengiringi Ketiga narasumber masuk dengan suara gamelan yang mengalun indah. Kemudian
dilanjutkan dengan pemberian blangkon kepada ketiga narasumber, setelah
sebelumnya telah diputar secara singkat mengenai komik “The Muslim’ Show” dan
profil mengenai para narasumber yakni Noredine Allam yang sebelum memfokuskan
diri untuk menerbitkan “The muslim Show” iya membuka studio 2HB bersama adiknya
Karim Allam.
Acara ini dimulai dengan pembukaan dan
sambutan yang disampaikan oleh Kang Benny Ramdhani, selaku perwakilan dari
mizan, kemudian dibuka secara simbolik oleh bapak Drs. H. Ahmad Patah M.Ag
(pembantu dekan III) dengan peniupan sumpritan secara bersama-sama. Sumpritan
merupakan mainan tradisional yang terbuat daari bamboo dan dibunyikan dengan
cara ditiup.
Pada acara inti yang dimoderatori oleh Bpk M.
Ainul Yaqin S.Pd, M.Ed dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Noredine
Allam dan beberapa sesi tanya jawab. Banyak pertanyaan yang dilontarkan
menunjukkan antusias peserta mengikuti seminar yang berlangsung hampir 3 jam
itu. Para Narasumber pun dengan senang hati menanggapi pertanyaan yang
disampaikan para peserta mulai dari seputar pembuatan komik “the Muslim’ Show”
hingga pertanyaan seputar kehidupan muslim Prancis dan tanggapan masyarakat
disana serta popularitas yang di dapat Noredine Allam sebagai seorang komikus.
Noredine Allam mengungkapkan, bahwa “The
Muslim’ Show” merupakan ajang dakwah melalui komik. Komik yang menampilkan
keseharian yang terjadi pada umat muslim ini, merupakan hasil yang lahir dengan
bentuk gambar yang dpikirkan dengan sungguh-sungguh.
Selain menceritakan tetang proses dan gagasan
yang didapat serta tanggapan yang didapat dari komik “The Muslim’ Show”,
Noredine Allam juga menceritakan bagaimana kehidupan muslim di Prancis, “Tidak
ada anti muslim disana, karena kami hidup berdampingan, yang ada hanya muslim
dan non- muslim” ungkapnya. Selain itu Noredine mengungkapkan bahwa komik “The
Muslim’ Show” bukanlah bentuk pertentangan melainkan pertemuan ide yang
berlawanan, karena setiap manusia memiliki pemikiran yang berbeda.
Ketika ditanya mengenai popularitas yang di
capai saat ini, Noredine mengaku dia yang sekarang tak seterkenal dulu, ketika
dia bekerja menjadi pewarna komik asterix yang mendunia. Dibandingkan dengan
popularitas yang dimiliki Noredine memilih jalan karirnya sendiri dengan mulai
membuat komik The Muslim’ Show yang digarapnya dengan Greg blondin dan Kalir
Allam. Namun popularitas dianggapnya
bukan suatu hal yang penting jika dindingkan dengan keinginan atau niatnya
menjadi seorang muslim yang lebih baik.
Komik yang dibuat mulai tahun 2009 ini
berhasil menarik perhatian dunia, kini komik “the Muslim’ Show” telah
diterjemahkan kedalam berbagai bahasa termasuk berbahasa Indonesia. Selain itu
Noredine mengungkapkan bahwa, apa yang disampaikan pada komik itu merupakan
ide-ide yang dimilikinya, sedangkan Greg bertugas untuk mengilustrasikan ide
itu menjadi gambar yang apik dan menarik. Sedangkan Karim Allam bertugas untuk
mewarnai atau memfinising karya tersebut sebelum dipublikasi.
![]() |
Kenang-kenangan dari tiga komikus "The Muslim' Show" |
Dipenghujung acara, Noredine Allam dan Greg
Blondin memberikan gambaran yang mereka buat langsung sebagi kenang-kenangan
bertuliskan “KAMI SENANG BERADA DISINI”, dan pemberian cindera mata kepada
perwakilan dari Jurusan Ilmu Perpustakaan S1 yang mana diwakili oleh Ibu Sri
Rohyanti Zulaikha selaku Kepala Prodi Ilmu Perpustakaan S1. Kemudian
dilanjutkan dengan sesi foto bersama dan book signing untuk 2 jilid komik “the Muslim’
Show” berbahasa Indonesia yang baru dilaunching Mizan pada 09 Maret lalu.
Acara yang diadakan Penerbit Mizan dengan
menghadiran ketiga komikus "The Muslim’ Show" di Indonesia ini
diharapkan dapat membangun semangat dan gairah atmosfer kreativitas komikus
lokal dan menumbuhkan semangat berkarya generasi muda Indonesia. “The
Muslim’ Show” sekaligus sebagai pembuktian bahwa dakwah bisa dilakukan dengan
berbagai cara.
Photo by : Ayunurita Safitri
0 komentar:
Posting Komentar